Selasa, 12 April 2011

Kisah Aep Saepudin Selama 10 Bulan Disandera Perompak Somalia

http://images.detik.com/content/2011/04/13/10/Win-Far-161-dalam.jpg
Jakarta,Topsevennews: - Hampir sebulan kapal MV Sinar Kudus dalam penguasaan perompak Somalia. Aep Saepudin tahu betul bagaimana penderitaan 20 ABK yang kini menjadi sandera. Pasalnya, Aep pun pernah merasakan peristiwa penyanderaan ini.

Sekitar dua tahun lalu, Aep adalah ABK dari kapal Win Far 161. Ada 6 orang WNI, termasuk Aep, yang berada dalam kapal ini. Selain itu, ada juga 17 WN Filipina, 4 China dan 2 Taiwan.

Kapal mereka dibajak oleh perompak Somalia. Meski akhirnya dapat bebas pada 11 Februari 2011, kenangan itu terus membekas di pikiran Aep.

Aep menceritakan, aktivitas seluruh sandera diawasi betul oleh perompak. Mereka juga dimasukkan ke dalam dek paling depan.

"Kami kalau mau berdiri atau berjalan saja harus angkat tangan," kata Aep saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/4/2011).

Awal-awal penyanderaan, perompak kelihatan hanya sedikit. Mereka berjumlah enam orang dan membawa senjata. Beberapa hari setelah penyanderaan, kapal Win Far 161 dipaksa menepi ke daratan Somalia.

"Setelah menepi, baru yang lainnya pada naik ke kapal, ada ibu-ibu dan anak-anak, semuanya bawa senjata, ada sekitar 30 orang," tutur Aep.

Selama disandera, Aep mengakui memang tidak pernah menerima kekerasan secara fisik. Namun kondisi psikologis seluruh korban sangat terguncang. Mereka harus hidup di bawah todongan senjata.

"Makanan pun dijatah, karena tergantung dengan jatah makanan yang ada," ujarnya.

Kapal Win Far 161 dibajak perompak Somali pada 6 April 2009 di dekat Pulau Seychelles. Kapal itu baru dilepaskan pada 11 Februari 2010 setelah tebusan 9 juta dolar dibayarkan dan setelah digunakan sebagai kapal induk untuk membajak kapal Maersk Alabama. Tiga dari 30 kru tewas selama penyanderaan 10 bulan karena kurang makan.

Sementara itu, Kapal MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail