Sabtu, 16 April 2011

Sikap Muhammad Syarif Berubah Setelah Masuk Pesantren di Solo

http://images.detik.com/content/2011/04/16/157/coverpelaku.jpgJakarta,Topsevennews:- Di mata tetangga, terduga pelaku bom di Masjid Ad-Zikra di lingkungan Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Muhammad Syarif, dulu gemar bergaul. Namun, setelah mengenyam pendidikan di pesantren di Solo, Jawa Tengah, sikap Syarif berubah.

"Dulu sama warga sini dia akrab, cuma setelah masuk pesantren di daerah Solo, dia berubah. Pulang-pulang sudah memakai jubah," cerita tetangga Syarif, Neni, di sekitar kediaman orangtua Syarif di Gang Rara Kuning II RT 3 RW 6 nomor 55, Petratean, Kecamatan Pekalipan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2011). Rumah itu terletak di sebelah sekolah Al Huda, Cirebon.

Neni mengaku tidak tahu nama pesantren tempat Syarif menimba ilmu dan sejak serta hingga kapan Syarif belajar di pesantren itu. Menurut Neni, Syarif sering marah-marah, dan melawan orangtuanya.

"Seperti nendang TV dan berani sama orangtua, sering berantem sama bapaknya," ujar Neni.

Syarif diketahui sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara. Tetangga yang lain juga membenarkan Syarif pernah masuk pesantren di Solo.

"Ia benar sejak pulang dari Solo dia sering marah-marah dan berani melawan sama orangtuanya," kata seorang ibu yang enggan disebut namanya ini.

Ledakan di aksi bom bunuh diri di Masjid Ad-Zikra yang berada di lingkungan Mapolres Cirebon Kota terjadi pukul 12.15 WIB saat imam mengucapkan takbir (takbiratul ikhram) di awal salat Jumat.

Ledakan berasal dari seorang pria berpakaian hitam di barisan dekat para pejabat Polresta. Diduga ledakan merupakan bom bunuh diri. Sejumlah korban terkena serpihan bom berupa paku. Tak hanya Kapolresta, Kasat Lantas Polres Cirebon dan imam salat Jumat pun menjadi korban.***

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail