Minggu, 10 April 2011

Obama Tolak Surat Khadafy

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/03/1117426620X310.jpgJDABIYA, KOMPAS.com — Gedung Putih menolak permohonan Pemimpin Libya Moammar Khadafy yang disampaikan lewat sebuah surat kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Rabu (6/4/2011). Juru Bicara Gedung Putih di Washington DC mengatakan, bukan pertama kali Khadafy mengirimkan surat. Namun, tidak disebutkan apa isi surat Khadafy tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyatakan menghargai surat Khadafy itu. Akan tetapi, ia menegaskan, pasukan Khadafy harus meletakkan senjata dan Khadafy harus melepas kekuasaan. China adalah salah satu negara yang mendukung pemerintahan Khadafy dan mengecam serangan Barat atas Libya.

Dalam perkembangan terakhir di Libya, kubu Khadafy tampak bersukacita, sementara oposisi berdukacita setelah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membuat kesalahan kedua kali dengan pengeboman yang salah sasaran. NATO, Kamis, bukan menyerang pasukan Khadafy, melainkan kubu oposisi. Serangan yang salah itu menewaskan lima orang dan melukai 16 orang dari kubu oposisi. Truk dan pikap operasional oposisi hancur. Insiden itu menambah duka oposisi yang babak belur dan kocar-kacir akibat serangan loyalis Khadafy.

Pada 1 April lalu, NATO juga salah sasaran di kota minyak Brega, dengan menyasar pertahanan oposisi dan menewaskan 13 orang. Bom salah sasaran terakhir terjadi di Ajdabiya, tidak jauh dari Brega.

Kecam NATO

Oposisi sudah kesal karena NATO lamban menyerang pasukan Khadafy. Oposisi kembali kecewa dan marah. Senjata mereka yang tua dan kuno semakin berkurang akibat serangan NATO.

”Turun, NATO turun,” teriak seorang pejuang saat puluhan kendaraan oposisi berlari kencang keluar dari Ajdabiya menuju timur ke arah Benghazi.

Ribuan warga juga panik meninggalkan Ajdabiya. Beredar isu bahwa loyalis Khadafy akan menyerang kota itu menyusul terpukulnya oposisi oleh serangan NATO.

Ayman Abdul-Karim, salah seorang komandan oposisi, mengatakan, serangan udara NATO menghantam konvoi tank dan bus penumpang oposan yang tengah bergerak ke Brega.

Dokter di Rumah Sakit Ajdabiya, Othman al-Faidory, menuturkan, lima orang tewas dan 16 orang terluka. Seorang pemimpin oposisi lain menuturkan, masih banyak korban yang tertinggal di tempat kejadian karena oposan lain melarikan diri. Fasilitas kesehatan di RS Ajdabiya sangat terbatas. Beberapa korban terpaksa dirawat di lorong rumah sakit.

Rasa tidak puas dan bahkan kebencian terhadap NATO meluas di kalangan oposisi. Selasa malam lalu, komandan pasukan oposisi, Abdel Fatah Younis, menilai NATO gagal melindungi warga sipil. Selain lamban bertindak, NATO birokratis dalam mengambil keputusan melakukan serangan terhadap loyalis.

Beberapa pejabat NATO menjelaskan, pasukan Khadafy telah membaur di daerah sipil. Hal itu dilakukan untuk mengaburkan dan menggagalkan serangan NATO. Jika loyalis telah menyatu dengan warga, aliansi sulit menyerangnya.

Abdul-Karim mengatakan, kendaraan oposisi sebenarnya sudah ditandai dengan warna kuning sesuai permintaan NATO. Namun, masih ada pasukan oposisi yang menggunakan tank dan kendaraan lain yang dirampas dari tentara Libya. Dari udara, konvoi mereka akan tampak seperti loyalis. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail